Kediri (31/3) — Suasana penuh khidmat menyelimuti halaman Pondok Pesantren Wali Barokah Kota Kediri, Senin pagi (31/3), saat ribuan santri, guru, pengurus, dan warga sekitar berkumpul untuk melaksanakan salat Idul Fitri 1446 H. Bertindak sebagai imam, KH Sabela Rosyada memimpin salat dengan khusyuk, dilanjutkan dengan pesan Idul Fitri dari Ketua Ponpes KH Sunarto.
Dalam sambutannya, KH Sunarto mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga suasana damai pasca pelaksanaan dan pelantikan kepala daerah hasil Pemilukada 2024. Ia menekankan pentingnya menjaga persatuan meskipun sempat berbeda pilihan.
“Perbedaan jangan menjadi alasan untuk memutus silaturahim. Mari jaga kekompakan dan kerja sama yang baik,” serunya.
Lebih lanjut, KH Sunarto menekankan pentingnya kontribusi nyata masyarakat dalam mendukung program kepala daerah, khususnya di Kota Kediri yang kini mengusung visi MAPAN (Maju, Agamis, Produktif, Aman, dan Ngangeni).
“Mari pahami visi misi daerah kita dan ikut berkontribusi dalam program pembangunan lima tahun ke depan,” ajaknya.
Idul Fitri disebutnya sebagai momentum kemenangan spiritual pasca perjuangan di bulan Ramadhan. KH Sunarto juga menggarisbawahi pentingnya semangat 5 Sukses Ramadhan versi ulama LDII—meliputi sukses puasa, tarawih, tadarus, Lailatul Qadr, dan zakat fitrah—serta peningkatan amal ibadah lainnya.
Ia mengajak seluruh umat Islam untuk mengambil hikmah dari Ramadan, seperti pentingnya kesungguhan, empati, kedisiplinan, dan menjauhi penyakit hati. KH Sunarto juga menyampaikan rasa bangganya sebagai warga Indonesia yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945, serta pentingnya menjaga toleransi dan kebersamaan di tengah keberagaman.
“Mari jaga kebangsaan, toleransi, dan persatuan demi Indonesia yang damai dan penuh berkah,” tutupnya dengan penuh haru. (lines kediri)